keriyas.com – Bali dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Beragam destinasi wisata yang ada membuat Bali selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Salah satu destinasi terkenal di Bali adalah Desa Wisata Penglipuran.
Desa Penglipuran telah menjadi nama yang akrab bagi banyak orang di Indonesia. Desa ini menjadi favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Apa saja yang membuat desa ini begitu istimewa? Berikut ulasan lengkapnya.
Destinasi Desa Wisata Penglipuran Bali
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali, sekitar 60 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai (Google Maps). Perjalanan ke desa ini memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan mobil.
Desa Penglipuran buka setiap hari dari pukul 08.00 WITA hingga 18.30 WITA. Namun, jam operasional bisa berubah, terutama pada hari libur nasional atau ketika ada acara adat.
Desa wisata ini mencerminkan keaslian Bali yang sesungguhnya, dengan budaya dan adat yang masih terjaga. Kebersihan, kerapian, dan suasana etniknya membuat para wisatawan merasa terkesan saat berkunjung.
Sejarah Desa Penglipuran
Penelitian menunjukkan bahwa Desa Penglipuran telah ada sejak zaman Kerajaan Bangli sekitar 700 tahun yang lalu. Nama Penglipuran berasal dari kata “pengiling” dan “pura.” “Pengiling” berarti pengingat, berasal dari kata “eling” yang berarti ingat, sedangkan “pura” berarti tanah leluhur.
Para leluhur dahulu sering melakukan perjalanan jauh dan beristirahat di daerah yang disebut Kubu, sehingga dulunya Desa Penglipuran dikenal dengan nama Desa Kubu Bayung. Dengan bertambahnya penduduk, para warga membentuk desa sendiri dan mendirikan tempat suci bernama Pura Kahyangan Tiga. Meski demikian, tata ruang dan konsep desa ini masih mengikuti pola dari Desa Bayung Gede.
Daya Tarik Desa Penglipuran
Mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung, Desa Wisata Penglipuran tentu menawarkan daya tarik yang unik. Berikut ini beberapa alasan mengapa desa tersebut populer dan banyak dikunjungi oleh wisatawan, termasuk dari mancanegara:
Sebagai Desa Terbersih di Dunia
Desa Penglipuran memang pernah meraih penghargaan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Penghargaan ini diberikan beberapa tahun yang lalu, dan desa ini juga dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Prestasi tersebut diraih bersama dengan 54 desa wisata lainnya dari berbagai negara.
Saat memasuki Desa Wisata Penglipuran, pengunjung akan disambut oleh deretan tanaman hijau yang menghiasi seluruh area desa, menciptakan pemandangan yang indah serta udara yang sejuk dan asri. Untuk menjaga lingkungan tetap bebas polusi, penduduk dan wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor di dalam desa.
Selain itu, tempat sampah disediakan setiap 30 meter untuk memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga dan mencegah pembuangan sampah sembarangan.
Menerapkan Tata Ruang Tri Mandala
Desa Wisata Penglipuran yang terletak di Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80611, terkenal dengan konsep tata ruangnya yang unik dan tradisional, yaitu Tri Mandala. Konsep ini membagi desa menjadi tiga zona berdasarkan nilai-nilai spiritual dan filosofis masyarakat Bali.
- Utama Mandala: Zona ini terletak di bagian paling tinggi dan suci di desa. Di sini terdapat pura-pura utama seperti Pura Penataran, Pura Puseh, dan Pura Melanting. Zona ini melambangkan alam semesta dan menjadi tempat pemujaan bagi masyarakat desa.
- Madya Mandala: Terletak di bagian tengah desa dan merupakan tempat tinggal penduduk. Rumah-rumah di zona ini tertata rapi dan seragam, menghadap ke utara dan selatan. Zona ini melambangkan dunia manusia dan merupakan tempat tinggal serta beraktivitas sehari-hari bagi masyarakat desa.
- Nista Mandala: Bagian paling rendah di desa ini merupakan tempat pemakaman. Zona ini melambangkan alam baka dan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi masyarakat desa yang telah meninggal dunia.
Konsep tata ruang Tri Mandala ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai spiritual dan filosofi masyarakat Bali tetapi juga menunjukkan harmonisasi antara manusia, alam, dan para leluhur.
Aktivitas yang Dapat Dilakukan
Desa Wisata Penglipuran terkenal dengan keunikan budaya dan adat istiadatnya, serta keindahan alamnya yang masih asri. Salah satu aktivitas paling menyenangkan di desa wisata ini adalah menjelajah desa dan menikmati pemandangan alamnya yang indah.
Pengunjung dapat mempelajari budaya dan adat istiadat setempat dengan mengunjungi museum desa, menonton pertunjukan tari tradisional, atau mengikuti upacara adat yang diadakan di desa. Selain itu, desa ini memiliki hutan bambu yang indah dan asri.
Anda bisa bersepeda di hutan bambu ini dan menikmati udara segar yang sejuk. Hutan bambu ini juga menyediakan banyak spot foto yang Instagramable, menjadikannya tempat yang sempurna untuk mengabadikan momen selama kunjungan.
Harga Tiket Masuk
Sama seperti destinasi wisata pada umumnya, masuk ke Desa Wisata Penglipuran juga memerlukan tiket. Harga tiket masuk bervariasi: wisatawan lokal dewasa dikenakan biaya Rp 15.000, sedangkan anak-anak di atas 2 tahun membayar Rp 10.000.
Untuk wisatawan mancanegara, tarifnya adalah Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Harga tiket ini dapat berubah sesuai kebijakan pihak pengelola seiring berjalannya waktu.
Tunggu apa lagi? Liburan yang seru dan menyenangkan dengan wisata religi di Desa Wisata Penglipuran, Bali bisa menjadi rekomendasi terbaik untuk Anda.